Koreksi Fiskal Laporan Keuangan Koperasi dalam Menentukan Pajak Penghasilan Badan Terutang

Authors

  • Dindin Burhanudin Universitas Koperasi Indonesia
  • Cyntia Trisnalianti Universitas Koperasi Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32670/jc.v1i2.27

Keywords:

fiscal correction, corporate income tax, cooperative accounting, fiscal financial report, tax compliance

Abstract

This study aims to analyze the compliance of the fiscal financial statements of Koperasi Konsumen Persatuan Wanita Cikeruh (KKPWC) with prevailing tax regulations, to calculate the corporate income tax payable based on fiscal adjustments, and to examine the accounting treatment of the resulting tax obligations. KKPWC is a consumer cooperative operating two business units—savings and loan, and retail—that has been confirmed as a corporate taxpayer. This research employs a descriptive qualitative method with a case study approach, utilizing documentation and in-depth interviews for data collection. The findings reveal that KKPWC has not fully implemented fiscal corrections in accordance with Law of the Republic of Indonesia Number 36 of 2008 on Income Tax. Several accounts, such as depreciation, member welfare funds, and donations, were recorded inconsistently from a fiscal standpoint. The fiscal adjustments resulted in corporate income tax payable amounting to IDR 9,125,056 in 2022 and IDR 3,426,871 in 2023. These discrepancies affect other accounts such as tax expenses, tax liabilities, and the allocation of net income (Sisa Hasil Usaha/SHU) to members. The results highlight the importance of accurate fiscal corrections in cooperative financial reporting to enhance tax compliance and institutional accountability.

References

Direktorat Jenderal Pajak. (2020). Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2014 tentang Tata Cara Penghitungan dan Pemungutan PPh Pasal 25. Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Direktorat Jenderal Pajak. (2023). Tata Cara Pengisian SPT Tahunan Badan. Jakarta: DJP.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Jakarta: Salemba Empat.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Jakarta: Kemenkeu RI.

Kementerian Koperasi dan UKM RI. (1992). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Jakarta: Kementerian Koperasi dan UKM.

Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Prawirosentono, S. (2011). Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Riyanto, B. (2013). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 4). Yogyakarta: BPFE.

Rochmat, T. (2020). Perpajakan: Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutedi, A. (2021). Akuntansi Pajak untuk Praktisi dan Mahasiswa. Jakarta: Kencana.

Widayati, T. (2017). Akuntansi Perpajakan di Indonesia. Malang: UMM Press.

Yusuf, M. (2021). Rekonsiliasi Fiskal dan Koreksi Fiskal. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Published

2025-08-07

How to Cite

Burhanudin, D., & Trisnalianti, C. (2025). Koreksi Fiskal Laporan Keuangan Koperasi dalam Menentukan Pajak Penghasilan Badan Terutang. J-Coop : Journal of Co-Operative, 1(2), 231–236. https://doi.org/10.32670/jc.v1i2.27